Tricor Obat Apa
Tricor
- Jenis: Bukan Statin
- Pabrikan: AbbVie
- Zat: Fenofibrat
- Dosis: 160mg / 200mg
- Harga rata-rata: 0 Rpfor 30 pills
Masalah dengan kadar kolesterol darah sering kali menjadi penyebab aterosklerosis, karena kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan penyumbatan arteri. Orang dengan risiko tinggi aterosklerosis dapat melindungi diri dari penyakit ini dan menghindari konsekuensi berbahaya, jika memiliki pilihan obat yang tepat.
Obat TriCor di Indonesia mampu menormalkan kadar kolesterol dalam darah. Jika dikombinasikan dengan diet dan olahraga, obat ini tidak hanya membantu menurunkan kolesterol jahat, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup seseorang. TriCor adalah obat resep. Anda bisa mendapatkannya jika penyedia layanan kesehatan meresepkannya untuk Anda.
Sebelum menggunakan obat ini, Anda harus memberi tahu dokter Anda tentang semua obat yang Anda minum baru-baru ini atau harus diminum sekarang. Penting juga untuk memberi tahu dokter tentang masalah kesehatan yang Anda alami, terutama jika Anda memiliki penyakit ginjal atau hati. Ada beberapa kasus, ketika TriCor mungkin merupakan kontraindikasi.
Tidak disarankan untuk mengonsumsi TriCor jika Anda sedang hamil, karena belum diketahui secara pasti apakah obat tersebut dapat membahayakan bayi. Mungkin obat tersebut dapat menembus bayi melalui tubuh ibu dan menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan. Juga tidak dianjurkan untuk menyusui jika Anda meminum obat ini, karena bayi dapat menerima dosis obat melalui ASI, dan ini dapat menyebabkan efek yang tidak diinginkan.
Jika, setelah minum obat TriCor, Anda mulai mengalami gejala yang tidak menyenangkan (kelemahan parah, kelelahan, nyeri otot, demam, perubahan warna urine), maka Anda harus segera mencari pertolongan medis dan berkonsultasi dengan dokter spesialis mengenai penggunaan obat ini, karena ada risiko terjadinya kondisi seperti gagal ginjal.
Hati-hati dengan obat ini jika Anda pernah mengalami gangguan ginjal atau hati. Beri tahu dokter Anda jika Anda berencana untuk segera hamil.
Aplikasi
TriCor biasanya digunakan setiap hari, 1-2 kali sehari, menelan satu tablet utuh dan meminumnya dengan air, terlepas dari makanannya, sesuai petunjuk dan anjuran dokter terkait dosisnya. Dosis obat terkadang dapat disesuaikan oleh dokter Anda untuk mencapai hasil pengobatan yang terbaik. Jangan makan produk dengan lemak tinggi karena dapat mengganggu perawatan Anda.
Orang yang memakai TriCor harus melakukan tes darah beberapa kali selama pengobatan untuk memantau hasil pengobatan mereka. Diet, pemantauan berat badan, dan latihan fisik sangat penting selama terapi sebagai bagian dari perawatan lengkap.
Efek Samping
TriCor dapat menyebabkan beberapa reaksi merugikan. Reaksi merugikan yang umum dapat mencakup bersin dan pilek. Jika obat tersebut memicu gejala alergi (misalnya gatal, ruam, bengkak, gangguan pernapasan, kemerahan pada kulit), maka Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter.
Nyeri dada, sakit perut parah, lemas, kurang nafsu makan, dan demam setelah mengonsumsi TriCor dapat mengindikasikan efek samping yang serius. Jika salah satunya terjadi, Anda harus segera mencari pertolongan medis.
Jika selama masa perawatan Anda melihat adanya pembengkakan, kemerahan parah pada tubuh atau sensasi terbakar di bagian tubuh mana pun, maka Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter.
Simpan semua obat Anda di tempat yang kering, gelap, dan sejuk, jauh dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan. Jangan biarkan orang lain menggunakan obat Anda. Jika Anda mengalami gejala yang mengganggu Anda, hubungi dokter Anda tepat waktu dan konsultasikan dengannya tentang kondisi kesehatan Anda. Minta dokter Anda untuk memberikan daftar lengkap kemungkinan efek samping dan kontraindikasi.
Perbandingan
- Tricor vs Simvastatin
- Tricor vs Kolestiramin
- Tricor vs Pitavastatin
- Tricor vs Rosuvastatin
- Tricor vs Zocor
- Tricor vs Questran
- Tricor vs Livalo
- Tricor vs Krestor
- Tricor vs Vytorin
Lihat juga
Fenofibrat
Fenofibrate adalah obat yang banyak digunakan di seluruh dunia untuk mengatasi kolesterol darah tinggi dan mengembalikannya menjadi normal. Jika dikombinasikan dengan benar dengan diet, pasien tidak hanya dapat mengatasi masalah kadar kolesterol, tetapi juga masalah kelebihan berat badan.